Kota Tangerang,Persadasatu.com –  SDN Kunciran 04 Pepabri Pinang Kota Tangerang menggelar acara spesial “Paturay Tineung” menjelang purnatugas masa jabatan Kepala Sekolah SDN Kunciran 04, Hj.Jumaelah, S.Pd, M.Pd di halaman sekolah, Sabtu (30 November 2024). Dihadiri seluruh siswa, wali murid, komite, koordinator kelas (korklas) dan tamu undangan, acara berjalan lancar dan penuh haru menjelang akhir jabatan Hj.Jumaelah sebagai guru dan kepala sekolah.

Dimulai dari pukul 07.30 wib para siswa dan guru tampil dengan berbagai macam hiburan mulai dari nyanyian dan tarian dari siswi kelas 3, ada juga penampilan 2 anak didik mempersembahkan bunga Mawar untuk Hj.Jumaelah sebagai bentuk penghormatan dan kasih sayang seorang murid pada sang guru.

Komite sekolah dan wali murid memiliki kesan tersendiri untuk sosok Hj.Jumaelah selama menjabat sebagai kepala sekolah SDN Kunciran 04. “Sejak 2017 saya diamanahi dengan berbagai macam amanah mulai dari korlas sampai komite, kerjasama dengan beliau ini luar biasa. Sosok yang humble dan kekeluargaan jadi kami sangat kehilangan.

Kita berharap pengganti beliau ini bisa melanjutkan dengan kinerja yang baik dan bisa sama dengan beliau, jangan sebaliknya..” tandas Alivah Azimah, Ketua Komite SDN Kunciran 04. Puncak acara berlangsung penuh haru dan tangis. Satu persatu murid, pegawai, guru, wali murid berjalan beriringan menyalami Hj.Jumaelah, M.Pd serta berpelukan dengan tangisan dan kesan mendalam. “Harapan saya menjelang akhir masa jabatan saya sebagai guru dan kepala sekolah agar selanjutnya kegiatan sekolah bisa berjalan normal dan lancar dengan kepala sekolah pengganti saya, bahkan semoga bisa lebih ditingkatkan dan lebih baik.” ujar Hj.Jumaelah di hadapan awak media.

Saat ditanya  mengenai aktifitas setelah pensiun, “Kumpul kembali bersama keluarga, anak dan cucu.” ungkapnya diwarnai rona wajah bahagia. Hj.Jumaelah menyampaikan respon kecewa nya terkait fasilitas sarana sekolah berupa perangkat laboratorium komputer yang sudah dijanjikan oleh dinas sebulan yang lalu. “Jelang hari H-nya sudah dijanjikan dan dipastikan.

Saya sudah memberi tahu pada guru dan walimurid. Mengkondisikan pada pegawai sekolah dan menyiapkan sebuah ruangan, ternyata saat hari H-nya habis Maghrib mendadak dibatalkan dan ternyata dialihkan ke SDN lain.” tuturnya dengan raut muka kecewa dan sedih.

Diharapkan kedepannya, dinas terkait bisa lebih jelas dan komitmen. Acara ditutup dengan do’a dipimpin oleh guru Ridwan, ramah tamah dan foto bersama. Terimakasih ibu Hj.Jumaelah, M.Pd atas pengabdian mu selama 40 tahun 2 bulan menjadi guru dan mendidik anak kami.

Red/AM