RAMAINYA KASUS KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK BUAT PARA GURU JADI PRIHATIN

RAMAINYA KASUS KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK BUAT PARA GURU JADI PRIHATIN

Tangerang Selatan,Persadasatu.com – Akhir-akhir ini masyarakat dan lingkungan pendidik dibuat waspada dan prihatin menyimak ramainya kasus kriminalitas pada anak. Mulai dari penculikan dan kekerasan seksual bisa terjadi di mana saja, bahkan di sebuah panti asuhan. Selama Agustus dan September 2024 telah terjadi 4 kali kasus penculikan anak di wilayah Tangerang Selatan.

Belum lagi terjadi di bulan Maret 2024, kasus pencabulan anak dibawah umur pada seorang pria usia 72 tahun, inisial HE terhadap anak usia 15 tahun, inisial L yang merupakan tetangganya di wilayah Legok, Kab.Tangerang. Ironisnya, hal yang tidak terpuji ini juga terjadi dilingkungan sebuah Yayasan Sosial Panti Asuhan di wilayah Kunciran Pinang Kota Tangerang.

Diduga puluhan anak baik usia dibawah umur maupun dewasa berjenis kelamin laki-laki menjadi korban nafsu bejat pemilik dan pengasuh yang juga seorang laki-laki di lembaga sosial yang telah berdiri sejak 20 tahun lalu. “Melihat hal ini kita semua harus waspada dan hati-hati. Dilingkungan SMUN 7 tiap siswa yang akan dijemput dihimbau untuk menunggu didalam lingkungan sekolah. Karena apabila diluar pagar sekolah maka sudah diluar tanggung jawab sekolah. Baik itu anak laki-laki maupun perempuan.”ujar Nanang, S.Pd, Humas SMUN 7 Tangsel pada awak media.

Belum lama ini pihak Polresta Tangerang Selatan menangkap 2 pelaku dengan kasus penculikan dan pencabulan anak dibawah umur. Salah satunya seorang residivis dengan kasus yang sama. Dengan bujuk rayu modus bahwa ibu si korban mengalami kecelakaan sehingga membuat korban panik dan mau diantar pelaku yang ternyata si korban dibawa ke tempat sepi sehingga terjadilah perbuatan tercela tersebut. Pelaku berikutnya  seorang guru agama yang telah melakukan hal tercela ini sejak tahun 2021 dengan modus bisa membuka aura si korban dan menjamin kebahagiaan korban saat nanti berumah tangga dengan syarat harus melayani nafsu bejat guru tersebut.

Menyikapi hal ini, pihak Dinas Pendidikan Kebudayaan Tangerang Selatan telah mengedarkan surat kepada sekolah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap anak didik pada orang asing.

Sebagai Kepala Sekolah SDN Serua 03, Hartana, S.Pd menyampaikan, “Perlunya kewaspadaan dan perhatian pada anak menyikapi tindak pidana kriminalitas itu agar lingkungan sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman si anak untuk belajar.”, Serta adanya koordinasi dan kerjasama antara wali murid dengan sekolah supaya keamanan anak dapat terjamin.

 

 

 

Red/AM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *