Putra Nusantara Cilacap Gelar Budaya Adat Di Wanareja Memeriahkan Bulan Sura

Putra Nusantara Cilacap Gelar Budaya Adat Di Wanareja Memeriahkan Bulan Sura

BANYUMAS, PERSADASATU.COM – Peringatan sura hampir diseluruh penjuru nusantara diperingati begitu antusias oleh berbagai lapisan masyarakat. Begitu juga dengan Putra Nusantara Cilacap yang setiap tahunnya menggelar acara kirab budaya di Seluruh perwakilannya.

Sura kali ini kirab budaya dilakukan di Wanareja, Pendopo. Pimpinan Putra Nusantara, Catur Iswanto yang melibatkan berbagai kalangan masyarakat. Saat ditemui wartawan catur mengatakan gelaran teraebut sebagai upaya melestarikan budaya.

“Gelar budaya ini adalah upaya untuk melestarikan budaya, yang mana agar kita tidak lupa terhadap sejarah bahwa leluhur kita itu mewariskan banyak kebudayaan. Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk melestarikannya, dalam gelar budaya kali ini juga menjadi bahan edukasi kita bersama bahwa keragaman budaya sangat penting terjalin satu dengan yang lainnya agar tercipta kesinambungan,” tuturnya.

“Siang hari kita adakan seni kuda kepang, jaranan atau kita biasa menyebutnya ebeg dan malam harinya acara kirab sedekah bumi memaknai filosofi dari rasa sukur masyarakat terhadap nikmat hasil bumi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kita juga melibatkan generasi muda agar ikut berperan aktif dalam pelestarian warisan budaya ini, dan juga kami mengundang kantong-kantong budaya yang ada diwilayah Cilacap dan Banyumas ada Kepercayaan Kapitayan, Kejawen dan juga kalangan Seni Sufi dan seluruh lapisan masyarakat yang unik malam hari ini kita padukan Seni Sintren, Tarian Sufi yang diiringi irama gending Jawa mengisi pentas seninya. Saya berharap kedepan akan bisa meluas upaya gelar budaya semacam ini,” tambahnya.

Perhelatan tersebut mengundang banyak pihak dari komunitas kebudayaan yang ada diantaranya Komunitas Kejawen, Komunitas Supranatural, Komunitas Spiritual, Komunitas Kepercayaan Kapitayan bahkan nampak hadir pula Ketua Pesanggrahan Kerangka Langit Banyumas (Mbah Sahril) dan Ketua Dewan Pembina Pusat Mbah Eko Pesanggrahan Kerangka Langit.

Menurut Eko Yuli Suprianto yang akrab disapa Mbah Eko atau Bang Zeko ini :
“Kami dari Pesanggrahan Kerangka Langit Sangat mengapresiasi apa yang diupayakan Mas Catur dan kawan-kawan di Putra Nusantara , Karena Budaya hari ini sangat menghawatirkan kepunahannya, hadirnya pelestarian budaya membawa angin segar dan menunjukan kepada dunia bahwa nusantara kita ini kaya akan ragam budaya diseluruh negeri, apalagi ini upaya regenerasi budaya kepada penerus yaitu generasi milenial yang terbaru adalah gen z. Ini menjadi penting karena dengan ragam budaya ini kita dipersatukan dan menjadi kekuatan bangsa,” ucapnya.

Acara Sakral Sedekah bumi dengan dimulai dengan kirab mlampah menuju pendopo dengan berjalan tanpa alas kaki yaitu bermakna filosofi penghormatan kepada bumi yang telah mengeluarkan hasil buminya kepada masyarakat.

Kemudian acara tersebut dilanjutkan dengan grebeg gunungan hasil bumi oleh masyarakat sebagai bagian dari pada acara. Hidmat acara dengan penuturan makna dari peringatan sura dan ditutup dengan doa yang di pandu oleh Komunitas Kapitayan.

(Nada/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *