TOLAK TEMPAT MAKSIAT & PARKIRAN ILEGAL, RATUSAN WARGA MEGA MALL CIPUTAT GELAR DEMO
Tangerang Selatan,Persadasatu.com – Ratusan warga pekerja kawasan Ruko Mega Mall Ciputat Tangerang Selatan menggelar demo menolak tempat maksiat dan parkiran ilegal di kawasan tersebut, Jum’at (29 November 2024). Aksi yang digelar sore selesai sholat Ashar berjama’ah ini secara spontan mengumpulkan ratusan penghuni dan pekerja di area ruko yang sudah puluhan tahun berdiri.
Dengan pengawalan dari Polsek CipTim dan Satpol PP, aksi demo berjalan tertib. Dalam orasinya, salah satu koordinator menyampaikan keresahan warga atas ilegalnya parkiran dan tempat maksiat berupa hotel yang semuanya berada tanpa izin dan legalitas dari pemkot Tangsel.
“Dengan ini kami menolak parkiran yang sudah semena-mena memberlakukan tarif, tidak hanya pada pengunjung, para pekerja pun juga kena tarif yang tidak sesuai undang-undang..” tandas Ikhwan, salah satu koordinator aksi, pemilik 4 ruko pada orasinya. Bahkan ada salah satu pekerja pernah menginapkan kendaraan nya berupa mobil selama 2 pekan terkena tarif parkir sejumlah 1 juta rupiah.
Hal tersebut dinilai sangat tidak wajar. Belum lagi banyaknya kendaraan yang masuk hanya sebentar kurang dari 10 menit juga terkena biaya parkir. Pada umumnya, apabila suatu kendaraan masuk suatu area dengan parkiran resmi kurang dari 10 menit maka bebas biaya alias gratis. Dengan aturan sepihak inilah yang membuat ketidaknyamanan penghuni dan pekerja dikawasan tersebut yang mayoritas usaha percetakan.
Setelah massa aksi menggelar demo di pintu masuk, selanjutnya bergerak menuju Hotel Shakti-Inn yang berada di belakang kawasan usaha dan perkantoran ini. Mereka mengecam dan menolak keberadaan hotel tersebut. Dengan fasilitas layanan prostitusi on-line, pengunjung bisa sebebasnya masuk ke hotel yang sudah beroperasi selama 2 tahun ini. Saat pendemo akan masuk kedalam hotel, beberapa security hotel menghalangi dan menutup rapat pintu hotel. Dengan dibantu polsek CipTim, akhirnya 2 perwakilan dan beberapa awak media diizinkan masuk.
Saat disidak, banyak ruang kamar yang berantakan dan hanya diisi satu penghuni saja dengan berbagai macam dalih. Ditemukan juga sepasang sejoli muda tanpa ikatan nikah sedang berada di suatu kamar yang diinterogasi pendemo diruangan tamu hotel dengan disaksikan banyak pendemo dan awak media. Saat aksi sudah bubar, awak media menyaksikan beberapa cewek ABG check-out dengan menggunakan masker menutupi separuh wajah nya seusai mengambil identitasnya, berjalan terburu-buru keluar dari hotel.
Massa aksi demo menuntut 3 hal, pertama menolak adanya parkir maladministrasi, kedua menghentikan praktik maksiat prostitusi di Hotel Shakti-Inn, dan yang ketiga, hentikan intimidasi. Selain itu juga, mereka meminta Pemkot TangseL untuk segera melakukan penindakan sehingga warga ruko mempunyai otoritas dan kejelasan. Bahkan apabila tidak ada sikap dari pemkot, massa aksi akan menggelar demo lebih besar lagi didepan kantor Pemkot Tangsel.
Suasana religi terlihat dalam aktifitas pekerja di wilayah yang dekat dengan kampus UIN Syarif Hidayatullah ini. Tiap waktu sholat tiba, mayoritas pekerja segera meninggalkan kesibukan bergegas menuju ruko yang sudah difungsikan menjadi Mesjid dan lakukan sholat berjama’ah. Diharapkan adanya komunikasi antar penghuni dan pemkot sehingga adanya suasana aman dan nyaman.
Red/AM